Minggu, 10 Juni 2012

USG Obstetri

Orang tua-apalagi ibu- yang sedang menanti kehadiran buah hatinya sangatlah ingin mengetahui kondisi janin dalam rahimnya.
Salah satu hal yang tidak asing dikalangan para ibu hamil dan tentu saja di dunia kedokteran kandungan adalah USG.

Prosedur uji USG adalah bagian dari rutinitas perawatan pra kelahiran dan memberikan informasi penting yang diperlukan dokter/bidan untuk memberikan perawatan yang optimal. Seperti telah dibahas di atas, uji USG memungkinkan dokter/bidan untuk memastikan perkembangan yang normal dan juga memberikan diagnose kemungkinan masalah. Karena tidak ada resiko yang ditimbulkan pada ibu hamil dan perkembangan janin, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi uji USG. 

Uji ultrasonografi (USG) adalah prosedur yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memindai perut dan rongga rahim, menghasilkan suatu citra (sonogram) dari bayi dan plasenta. Meskipun istilah ultrasonografi dan sonogram secara teknis berbeda, istilah ini digunakan bergantian dan merujuk ke hal yang sama.

JENIS ULTRASONOGRAFI

Pada dasarnya ada tujuh uji USG namun pada proses utamanya sama. Ketujuh tipe prosedur tersebut adalah:

Pindai Transvaginal: 
Sebuah alat pemindai yang dirancang khusus digunakan di dalam vagina untuk menghasilkan citra sonogram. Paling sering digunakan di masa awal kehamilan.


Ultrasonografi standar:
 Uji USG umum yang menggunakan sebuah pemindai untuk menghasilkan citra dua dimensi dari janin yang berkembang.USG 2D hanya dapat melihat bayi dari salah satu sisi saja


Ultrasonografi lanjutan: 
Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih ditujukan untuk memeriksa penyakit tertentu dan menggunakan peralatan yang lebih canggih


USG Doppler: 
Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada frekuensi gelombang ultrasonografi saat dipantulkan obyek bergerak, seperti sel darah.


USG 3-D: 
Dilakukan dengan menggunakan pemindai yang dirancang khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan citra tiga dimensi dari janin yang sedang berkembang.Janin dapat terlihat utuh dan jelas, seperti laiknya bayi yang sesungguhnya


USG 3-D dinamis atau 4-D: 
Dilakukan dengan pemindai yang dirancang khusus untuk melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum kelahiran.seluruh tubuh bayi , berikut gerak-gerik seperti kita menonton film animasi dapat dilihat.


Echokardiografi Janin: 
Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.


TUJUAN PENGGUNAAN USG selama KEHAMILAN

Uji USG adalah prosedur diagnosis yang mendeteksi atau membantu mendeteksi ketidaknormalan dan kondisi yang berhubungan dengan kehamilan. Uji USG biasanya digabungkan dengan uji lainnya, seperti tes triple, amniocentesis, atau sampel chorionic villus¸untuk memvalidasi sebuah diagnosis.

Uji USG digunakan selama masa kehamilan antara lain untuk:

Trimester Pertama

* Meyakinkan kemungkinan kehamilan
* Meyakinkan detak jantung
* Mengukur usia perkembangan atau panjang crown-rump
* Meyakinkan adanya hamil ektopik (hamil di luar rahim) atau hamil anggur
* Menguji perkembangan yang tidak normal 

· Trimester Kedua
* Diagnose cacat pada janin
* Minggu ke-13 - ke14 untuk karakteristik kemungkinan sindrom Down
* Minggu ke-18 ke-20 untuk cacat kongenital
* Cacat struktural
* Meyakinkan kehamilan kembar
* Meyakinkan tanggal dan pertumbuhan
* Meyakinkan kematian dalan rahim
* Mengidentifikasi hydramnios atau oligohydramnios – air ketuban yang kurang atau berlebihan
* Menentukan jenis kelamin bayi 

· Trimester Ketiga
* Mengidentifikasi lokasi janin
* Meyakinkan kematian dalam rahim
* Mengobservasi kehadiran janin
* Mengobservasi gerakan janin
* Mengidentifikasi ketidaknormalan panggul dan uterine sang ibu selama masa kehamilan


KAPAN DILAKUKAN USG

Uji USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan dan hasilnya dapat langsung dilihat pada layar selama uji ini dilakukan. Pemindaian transvaginal dapat digunakan di awal kehamilan untuk mendiagnose kemungkinan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) atau hamil anggur. Hampir tidak mungkin untuk melihat apa-apa jika kadar hCG pada saat kehamilan mencapai 1500- 2000 mIU.

Uji USG Doppler dapat menangkap detak jantung setidaknya pada 6 minggu awal, namun akan terlihat jelas pada usia tujuh minggu.

Tidak ada rekomendasi tertentu mengenai jumlah uji USG. Ada yang menjadwalkan uji USG setiap tujuh minggu, ada pula yang melakukan uji ini di awal kehamilan antara 6 sampai 10 minggu dan dilakukan lagi pada usia 20 minggu. Uji USG tambahan akan dilakukan secara terpisah jika dicurigai ada permasalahan yang berhubungan dengan kehamilan .

Pada literatur lain menyebutkan:

kesepakatan internasional mengenai pemanfaatan USG bagi kehamilan: Pertama dilakukan pada trimester awal atau sebelum usia kehamilan 3 bulan untuk menentukan apakah positif atau tidak, di mana lokasi janinnya, dan berapa umur kehamilan. , kesalahan menghitung usia kehamilan dapat diminimalisir hingga 3-4 hari saja. Sementara, dengan patokan haid terakhir salah hitung umur kehamilan bisa mencapai 2-3 minggu

Umumnya USG pertama dilakukan pada kehamilan minggu ke 7 untuk memastikan kehamilan, menilai detak jantung janin, mengukur panjang janin untuk menilai usia kehamilan.

USG ke dua biasanya dilakukan pada kehamilan 18-22 minggu untuk menilai kelainan congenital, kelainan bentuk, posisi plasenta, detak jantung janin, juga untuk menilai perkembangan janin. Pada pemeriksaan di minggu ini anda mungkin dapat juga mengetahui jenis kelamin bayi anda.

USG yang ketiga biasanya dilakukan pada kehamilan minggu ke 34 unutk mengevaluasi ukuran fetus dan menilai pertumbuhan fetus, pergerakan dan pernafasaan, detak jantung bayi juga jumlah air ketuban di sekeliling bayi serta posisi bayi dan plasenta..

Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan karena USG tidak berbahaya untuk bayi dan ibu. USG terutama dilakukan bila terjadi masalah kehamilan misalnya adanya detak jantung janin yang tidak teratur. 


TIPS UNTUK MELAKUKAN USG (Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG):
1. USG minimal dilakukan 2 kali selama masa kehamilan
2. Lakukan pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten
3. Keuntungan lain dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam dalam bentuk CD-ROM dimana animasi disimpan dalam format jpg dan bisa dilihat di komputer, tidak hanya dicetak seperti hasil USG 2D selama ini.
4. USG 3D-4D ini paling ideal bila dilakukan pada janin yang berumur 24-28 minggu, dimana air ketuban masih cukup sehingga muka bayi dapat terlihat.
5. Pada trimester pertama dan USG dilakukan tidak dengan USG transvaginal, dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih kira-kira satu jam sebelum pemeriksaan kemudian minum 2-3 gelas, jadi diperlukan kandung kemih cukup penuh. Beda dengan USG transvaginal, kandung kemih harus dalam keadaan kosong.
6. USG aman selama dilakukan oleh ahli yang kompeten.

Masalahnya, ternyata TIDAK semua dokter termasuk DSOG menguasai "ilmu" tentang USG ini terutama yang selain 2 D.dokter yang melakukan USG harus mempunyai sertifikasi yang dikeluarkan badan-badan tertentu, misalnya POSKI (Perkumpulan Ultrasonografi Kedokteran Indonesia) atau badan dunia semacam WHO

akurasi informasi hasil USG sangat bergantung pada pengalaman, pengetahuan dan etik dokter yang menanganinya. Bukan tidak mungkin informasi yang diberikan kepada pasien ternyata salah. Yang paling sering terjadi adalah salah melihat letak plasenta, kemudian dilakukan operasi sesar pada saat persalinan. Padahal sesungguhnya tidak ada yang salah dengan letak plasenta, hanya pada waktu USG, gambar itu dilihat dari atas atau dari bawah.

pasien dapat menanyakan apakah dokter yang memeriksanya mempunyai sertifikat tersebut atau tidak. Dan jangan lupa juga,tanyalah sedetail mungkin tentang anda dan kondisi janin.

Selasa, 04 Oktober 2011

Teknik Skening USG Abdomen

 Teknik Skening USG Abdomen





Upper Abdomen : Longitudinal (Sagital) Section
Gambaran Yang Didapatkan :
 Aorta (Paramedian), Inferior Vena Cava (Right), Liver (Left Hepatic Lobe dan Caudate Lobe), Stomach, Body of Pancreas, Portal Vein (Confluence), Celiac Axis, SMA dan SMV, Linea Alba, Ligamentum Teres (Medial), Rectus Muscle dan Rectus Sheath (Paramedian), Vertebrale Body dan Intervertebrale Disks (Dorsal)





Lower Abdomen : Oblique Section (Para Iliaca)

Gambaran Yang Didapatkan :
Small intestine, Iliaca vessels, Sigmoid Colon, Iliopsoas muscle, possibly ovaries, urinary bladder.







Upper Abdomen : Transversal Section
Gambaran Yang Didapatkan :
Aorta, IVC, Celiac Axis, Liver, Stomach, Duodenum, Pancreas, Linea Alba dan Ligamentum Teres (Median), Splenic Arteri dan Vena, Portal Vein, Hepatic Arteri, Superior dan Inferior mesentrik Arteri dan Vena, Renal Arteri dan Vena, Bile Duct, Lasser Sac (Antara Stomach dan Pancreas)






Upper Abdomen : Right Oblique Section (Intercostal Section)
Gambaran Yang Didapatkan :
 Porta Hepatis dengan Arteri Hepatic, Vena Porta Dan Bile Duct, Liver, Gallblader, Duodenum, Pancreatic Head, Possibly stomach (antral dan pyloric region), IVC, Aorta, Vertebrale Comlumn.






Upper Abdomen : Right Subcostal Section 
Gambaran Yang Didapatkan :
Hepatic Vein Confluence, IVC, Liver, Gallbladder, Duodenum, Vertebrale Column, Diaphragma. 







Upper Abdomen : Sagital Section Along the Mid Clavicula Line (MCL)
Gambaran Yang Didapatkan :
Liver (For measurements), GB, Duodenum, Diaphragma (untuk melihat ascites dan efusi pleura), Right Clonic Flexure, Small Intestine, Portion of The Kidney.






Intercostal Section of The Right Flank in the left lateral decubitus position
Gambaran Yang Didapatkan :
Right Kidney, Right Adrenal Gland, Right Renal Hilum, Liver (Inferior Portion), Ascending Colon, Diapragm, Paru - paru : Sinus Costroprenicus.






Intercostal Section of The Left Flank in the Right lateral decubitus position












Gambaran Yang Didapatkan :
Left Kidney, Left Adrenal Gland, Left Renal Hilum, Spleen (Inferior Portion), Decending Colon, Diaphragm, Paru-paru: Sinus Costroprenicus.






Hight Intercostal Section of The Left Flank in the Right lateral decubitus position
Gambaran Yang Didapatkan :
Spleen (for measurement), Left Hepatic Flexure, Pancreatic Tail dan Splenic Hilum, Diaphragm, Left Adrenal Gland, Paru - paru : Sinus Costroprenicus.







Transverse Section of the Mid Abdomen Left
Gambaran Yang Didapatkan :
Jejunum, Aorta, Vertebral Column, Transvers dan Decending Colon, Upper Portion of the left Kidney, Left Adrenal Gland.






Transvers Suprapubic section of the Lower Abdomen (Tilted Inferiorly)
Gambaran Yang Didapatkan :
Rectus muscle dan Urinary Bladder;
Jika Blast/VU terisi penuh akan terlihat gambaran illiac vessels, prostat gland, uterus, ovaries, ilieum, rectum.







Sagital Suprapubic Section

Gambaran Yang Didapatkan :
Linea Alba dan Urinary Blader
Jika Blast/VU terisi penuh akan terlihat gambaran illiac vessels, prostat gland, uterus, ovaries, ilieum, rectum.


Orientasi Gambar USG

 Orientasi Gambaran USG

_Transducer Posisi Longitudinal / Long Axis_



_Hasil Gambaran Transducer Posisi Longitudinal / Long Axis_









_Transducer Posisi Transversal / Short Axis_


_Hasil Gambaran Transducer Posisi Transversal / Short Axis_







_Transducer Transvaginal_








_Pemeriksaan USG Transvaginal_




_Hasil Gambaran USG Transvaginal_




_Hasil Gambaran USG Transabdominal

Gelombang Ultrasonik Dalam USG

Seperti yang kita ketahui bahwa dibidang kedokteran, dikenal istilah Ultrasonography (USG). USG merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Sebelum membahas lebih jauh tentang USG, sebelumnya kita perlu mengetahui definisi darigelombang ultrasonic itu sendiri. Gelombang ultrasonic adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bias didengar oleh mausia, yaitu kira-kira diatas 20 kilohertz. Dalam hal in gelombang ultrasonik merupakan gelombang diatas frekuensi suara. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektifitas dari gelombang ultrasonik ini dipermukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada tekstil dan busa dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Kelebihan gelombang ultrsonik yang tidak dapoat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti padasistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.
Pemahaman mengani sifat fisik gelombang ultrasonik sangat diperlukan di dalam pemeriksaan USG, antara lain :
1.  Untuk mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian & cara pemeriksaan alat USG.
2.  Untuk membuat interpretasi gambaran USG & mengenal berbagai gambaran artefak yang ditimbulkan.
3.   Untuk memahami efek biologik & segi keamanan dalam penggunaan alat diagnostik USG yang dewasa ini masih perlu dipantau.
Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Seperti yang kita ketahui bahwa ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Adapun skema cara kerja dari USG yang memanfaatkan gelombang ultrasonik adalah sebagai berikut.
1. Transducer
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2. Monitor
Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC cara USG merubah gelombang menjadi gambar.
Adapun jenis pemeriksaan USG ada 4 jenis yaitu sebagai berikut
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.



2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). 

3.USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.


4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.